Pertanyaan:
1. Jadi benar iblis jatuh sebelum penciptaan manusia?
2. Apa benar lucifer adalah penghulu malaikat yg tertinggi?
thx, Maison
Jawaban:
Shalom Maison,
Berikut ini yang dapat saya tuliskan untuk pertanyaan anda:
1. Jadi benar iblis jatuh sebelum penciptaan manusia?
Ya. Walaupun tidak tertulis secara eksplisit dalam Kitab Kejadian, kita dapat menyimpulkannya demikian.
Pada kisah Penciptaan, dituliskan sebagai berikut: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kej 1:1). Dalam bahasa Inggris (terjemahan dari Latin sebenarnya adalah, “In the beginning God created heaven, and earth.” (Gen 1:1). Maka “heaven”/ surga di sini termasuk segala penghuni surga, yaitu para malaikat. Sebagian dari para malaikat ini kemudian menolak Tuhan, yang dipelopori oleh Lucifer. Kita dapat melihat kisah penolakan ini di dalam Yes 14: 12-15:
“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur (Lucifer), putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu:
Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.”
Walaupun pada perumpamaan ini Nabi Yesaya menggunakan ekspresi Lucifer (diterjemahkan sebagai Bintang Timur) untuk menggambarkan Raja Babilonia, namun para Bapa Gereja mengajarkan ayat ini juga untuk menjelaskan pemberontakan sejumlah malaikat terhadap Tuhan, yang dipimpin oleh Lucifer.
Maka dosa yang terbesar Lucifer adalah hasrat untuk menjadi tidak tergantung pada Allah dan ingin menjadi setara dengan Allah. Sehingga menurut St. Thomas Aquinas dosa pertama dari Iblis ini adalah kesombongan (the sin of pride). Malaikat juga diciptakan sempurna, sebagai mahluk yang murni spiritual (tanpa tubuh); dan setiap dari mereka juga diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memilih atau menolak Tuhan. Karena kesempurnaan mereka sebagai mahluk spiritual, maka akibat dari pilihan mereka menolak Allah, membuat mereka demikian terpisah dari Allah, dan situasi keterpisahan inilah yang disebut neraka.
Maka menurut Paus Yohanes Paulus II, mengajarkan dalam http://www.vatican.va/holy_father/jo…071999_en.html
“Eternal damnation”, therefore, is not attributed to God’s initiative because in his merciful love he can only desire the salvation of the beings he created. In reality, it is the creature who closes himself to his love. Damnation consists precisely in definitive separation from God, freely chosen by the human person and confirmed with death that seals his choice for ever. God’s judgement ratifies this state.”
Baru setelah kejadian kejatuhan sebagian dari malaikat ini ke dalam neraka yang mereka pilih sendiri, terjadilah penciptaan alam semesta dan dunia. Di akhir penciptaan dunia, manusia pertama (Adam dan Hawa) diciptakan, yang diikuti oleh kejatuhan mereka ke dalam dosa pertama. Sama dengan dosa Lucifer dan para pengikutnya, dosa manusia yang pertama adalah kesombongan, ingin menjadi allah, menentukan sendiri hal yang baik dan jahat.
Selanjutnya tentang peristiwa kejatuhan malaikat, juga dikisahkan di kitab Wahyu (lih. Why 12:7-9).
2. Apa benar Lucifer adalah penghulu malaikat yg tertinggi?
Menurut bahasa yang digunakan dalam Yes 14 tadi dan Yeh 28, maka Lucifer memang digambarkan sebagai malaikat yang mempunyai tingkatan yang tinggi pada tingkatan para malaikat. Banyak teologian yang mengatakan bahwa sebelum kejatuhannya, Lucifer adalah yang tertinggi di antara para malaikat. Menurut Suarez, ini dapat diartikan bahwa tidak ada yang lebih tinggi daripada Lucifer, namun banyak malaikat yang setara dengan dia. Namun demikian, pandangan ini baru merupakan “pendapat” para ahli Kitab Suci, sebab menurut pandangan yang lain, Lucifer bahkan tidak termasuk dalam bilangan kawanan malaikat yang tertinggi Serafim, Kerubim dan Tahta Suci.
Apapun tingkatan Lucifer, kita dapat melihat bahwa Lucifer menempati tingkatan yang cukup tinggi, terlihat dari banyaknya malaikat lain yang mengikuti dia. Maka menurut para Bapa Gereja, Lucifer adalah bukan nama si Iblis, namun hanya menggambarkan keadaannya sebelum ia kejatuhannya.[1] Sebab kita membaca, “Iblis dan malaikat- malaikatnya” (Mat 25:41), “naga dan malaikat-malaikatnya” (Why 12:7). St. Gregorius mengatakan bahwa Iblis merupakan kepala semua yang jahat, dan semua yang jahat adalah anggota-anggotanya. (Hom. 16, in Evangel.)
Untuk menghadapi segala kuasa jahat ini maka Rasul Paulus mengajarkan, “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis….. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan….” (Ef 6: 11, 14-18)
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,www.katolisitas.org